3 Pelumas yang Direkomendasikan untuk Wanita Menopause

3 Pelumas yang Direkomendasikan untuk Wanita Menopause

Wanita yang berhubungan seks dengan pasangannya disarankan memakai pelumas. Termasuk, yang sudah menopause. Adapun pelumas yang bisa dipilih untuk bercinta bagi kalian yang sudah menopause.

Menopause merupakan kondisi di mana siklus mentruasi yang dialami wanita berhenti secara alami. Biasanya, kondisi ini terjadi saat memasuki usia 45-55 tahun.

Salah satu tanda menopause pada wanita yaitu vagina yang kering.  Setelah masuk masa menopause, produksi hormon esterogen jadi menurun yang menyebabkan vagina kering.

Vagina yang kering dapat menyebabkan rasa nyeri saat berhubungan seks dengan pasangan karena penetrasi tidak berjalan dengan baik.

Oleh karena itu, biasanya wanita yang sudah menopause disarankan menggunakan pelumas untuk mengatasi masalah tersebut.

Pelumas ini dinilai aman digunakan dan praktis, termasuk bagi yang sudah menopause. Meski demikian, setiap wanita tidak boleh sembarangan pilih pelumas.

Jika diabaikan, hal ini dapat menyebabkan nantinya penyakit menular seksual yang tentu berbahaya.

Pelumas untuk Wanita yang Sudah Menopause

Ada beberapa pelumas yang direkomendasikan untuk wanita yang sudah menopause sebagai berikut.Pelumas Water-Soluble

Pelumas satu ini bisa jadi pilihan tepat bagi wanita yang menopause untuk digunakan saat bercinta dengan pasangan. Disarankan untuk menghindari pelumas yang tidak larut dalam air (non water-soluble) seperti vaseline.

Ini dikarenakan pelumas tersebut dapat melemahkan lateks di mana merupakan bahan yang umumnya dipakai untuk pembuatan kondom, sehingga tidak aman digunakan.

Selain itu, pelumas ini juga bisa sebagai media pertumbuhan bakteri. Hal ini bisa terjadi pada setiap orang, khususnya yang memiliki sistem kekebalan lemah selama ataupun setelah kemoterapi.

Pelumas Berbahan Dasar Air

Pelumas kedua adalah pelumas berbahan dasar air. Pelumas ini biasanya mengandung gliserin yang punya keunggulan, yaitu tidak merusak kondom lateks serta cenderung lebih nyaman digunakan jika dibandingkan dengan jenis pelumas lainnya.

Namun, pelumas berbahan dasar air cepat kering sehingga kalian perlu menggunakannya secara berulang.

Pelumas Berbahan Dasar Silikon

Mirip seperti yang berbahan dasar air, pelumas berbahan dasar silikon juga tidak merusak kondom berbahan lateks, serta jarang membuat kulit wanita iritasi.

Sayangnya, harga pelumas ini cenderung mahal dan tidak dijual di banyak tempat. Selain itu, pelumas tersebut tidak mudah dibersihkan sehingga kalian harus hati-hati menggunakannya. 

Jangan sampai pelumasnya terkena seprei dan barang-barang lain di sekitar kalian saat bercinta.

Penyebab Vagina Kering

Seperti diketahui di atas, vagina kering bisa disebabkan kadar esterogen yang menurun. Esterogen sendiri berfungsi untuk menjaga jaringan yang melapisi vagina wanita tetap lembab, sehat, dan tebal.

Jika kadarnya menurun, maka lapisan vagina otomatis jadi lebih tipis, kurung elastis, serta kering. Adanya perubahan ini dikenal sebagai ‘atrofi vagina’.

Terdapat beberapa penyebab kadar esterogen menurun.

  • Kondisi melahirkan dan menyusui.
  • Menopause.
  • Minum obat anti esterogen untuk obati penyakit kanker payudara dan endometriosis seperti Zoladex dan Lupron.
  • Sedang dalam perawatan kanker seperti radiasi atau kemoterapi.
  • Douching.

Sebagai informasi, douching merupakan proses membersihkan vagina dengan cairan kimia khusus yang biasanya mengandung kombinasi soda kue, cuka, ataupun yodium.

Selain itu, sindrom Sjogren juga bisa jadi penyebab kadar esterogen turun. Bagi yang belum tahu, sindrom ini adalah gangguan autoimun yang menyebabkan radang pada kelenjar ludah hingga air mata. 

Sindrom tersebut dapat menyebabkan jaringan yang melapisi vagina meradang sehingga area miss V pada wanita jadi kering.

Tak ketinggalan, minum obat anti depresan dan anti histamin turut menyebabkan kekeringan pada vagina wanita. Bahkan, obat anti depresan sendiri juga dapat menurunkan libido yang membuat orgasme jadi sulit dicapai.

Back to blog

Leave a comment